Gedies Turatea

JePOoT Bisa TonJiEee

Senin, 28 Desember 2009

tape ketan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa biologi pasa zaman ini sangat beruntung karena kita berada di tempat yang tepat pada saat yang tepat. biologi telah melejit sebagai ilmu sentral. biologi kini menjadi ilmu penghubung dari semua ilmu alam, dan merupakan persimpangan tersibuk dan mempertemukan ilmu alam dan ilmu sosial. Biologi telah menjadi berita berhari-hari. kemajuan-kemajuan dalam bioteknologi, ilmu kesehatan, ilmu petanian dan pengawasan lingkungan hanyalah sebagian kecil dari kenyataan betapa biologi begitu mempengaruhi kehidupan masyarakat melebihi masa-masa sebelumnya.
Biologi adalah ilmu yang mengundang inspirasi, biologi adalah ilmu yang penting. Kini kita semakin dekat menuju pemahaman mengenai bagaimana sel tunggal tumbuh atau berkembang menjadi tumbuhan dan hewan, bagaiman fikiran manusia bekerja, dan bagaimana kehidupan yang begitu beragam di muka bumi ini. Untuk mahasiswa dan pengajar biologi tiada masa terindah seindah masa ini. masa ini adalah masa yang menantang untuk belajar biologi.
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah Pengantar bioteknologi. Dimana bioteknologi disini dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan Tape. Dimana dalam pembuatan tape beralngsung proses fermentasi. Tape dibuat tidak hanya sehari langsung jadi, tetapi diperlukan waktu berhari-hari untuk proses fermentasinya.
Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tape, maka dilakukanlah praktikum ini.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaiman cara pembuatan tape ketan.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui bagaiman cara membuat tape yang terbuat dari beras ketan..


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dalam proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang melibatkan jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida. Selain Saccharomyces cerivisiae, selain jamur dalam proses pembuatan tape terlibat juga mikroorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa) (Anonim, 2009b)
Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula dan oleh ragi gula diubah menjadi alkohol sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis dan berbau alkohol.
Reaksi:
2(C6H10O5)n + nH2O → n C12H22O11
Amilum/pati amilase maltosa
C12H22O11 + H2O → 2 C6H12O6
Maltosa maltase glukosa
C6H12O6 → 2 C2H5OH + CO2
Glukosa alkohol (Anonima, 2009)
Pengetahuan tentang mikrobia tidak dimulai sampai ditemukannya mikroskop pada pertengahan abad ke 16 oleh Antonie Van Leeuwenhoek. Ia merupakan orang pertama melihat fungi, bakteri dan protozoa melalui mikroskop yang dibuatnya. Akhir abad ke-19 merupakan saat ketika pertama kali ditemukannya peranan mikrobia terhadap lingkungan dan kedokteran (Ali, 2005).
Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Duni mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme: bakteri, protozoa, virus serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini, di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa di antranya bermanfaat dan yang lain merugikan (Michael, 2007).
Ragi tape adalah medium yang baik bagi jamur pemecah pati membentuk alkohol seperti Chlamudomucor oryzae, Mucor sp, Rhyzopus Oryzae, Hansenula sp, Saccharomyces cereviseae dan candida sp. Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula dan oleh ragi gula diubah menjadi alkohol sehingga ketan menjadi lunak, berair, manis dan berbau alkohol (Anonim, 2009a)


BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa 11 November 2009
Waktu : Pukul 10.00 s.d 12.30 WITA
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai II Barat Jurusan Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Panci
b. Kompor
c. Talang
d. Sendok
e. plastik
f. Toples
g. Isolasi
2. Bahan
a. Beras ketan hitam
b. Ragi
c. Air

C. Prosedur Kerja
1. Mencuci bersih semua peralatan yang akan digunakan, lalu mengeringkannya
2. Mencuci bersih beras ketan yang akan digunakan
3. Merendam beras ketan tersebut selama ±12 jam.
4. Setelah direndam selama ± 12 jam, kemudian mengangkat beras ketan tersebut lalu membilasnya dengan air beberapa kali
5. Mengukus beras ketan tersebut sampai matang
6. Mengangkat beras ketan yang telah matang, lalu meletakannya ke dalam talang.
7. Mencampurnya dengan ragi secukupnya, lalu mendiamkannya hingga dingin.
8. Setelah dingin, membentuk bulat-bulat ketan yang telah dicampur ragi dengan menggunakan plastik agar tidak lengket, lalu memasukkannya ke dalam toples.
9. Menyimpan selama 2-3 hari pada suhu kamar kemudian memeriksa isinya, bila sudah berbau alkohol dan mengeluarkan air berarti fermentasi sudah berlangsung.
10. Dan tape siap untuk dikomsumsi.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Pembuatan Tape Ketan

Beras Ketan direndam selama ± 12 jam.

Mengukus sampai matang.

Mengangkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau
baskom, dan mendinginkannya dengan cara mengipasinya.

Setelah dingin mencampurkan ragi yang telah dihaluskan mengaduk sampai
merata.

Membentuk bulat-bulat ketan yang telah dicampur ragi dengan bantuan
plastik

Menyimpan selama 2-3 hari pada suhu kamar kemudian memeriksa isinya,
bila sudah berbau alkohol dan mengeluarkan air berarti fermentasi sudah
berlangsung.

B. Pembahasan
Percobaan yang ketiga pada praktiukum pengantar bioteknologi adalah unit pembuatan tape. Bahan baku atau bahan dasar dari pembuatan tape adalah beras ketan, selain dari beras ketan bahan yang bisa digunakan adalah ubi kayu. Dalam pembuatan tape berlangsung proses fermentasi yang memerlukan jasa mikorganisma. Setidaknya terlibat beberapa mikroorganisme dalam proses fermentasi dalam pembuatan tape yaitu mikrobia perombak pati menjadi gula yang menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis. Mikrobia yang dianggap penting dalam proses fermentasi tape adalah Endomycopsis fibuliger dan beberapa jamur dalam jumlah kecil. Adanya gula menyebabkan mikrorganisme yang menggunakan sumber karbon gula dapat tumbuh dan menghasilkan alkohol. Yang termasuk dalam kelompok mikroorganisme yang menggunakan sumber karbon gula adalah Saccharomyces dan Cabdida yang menyebabkan tape berubah menjadi alkoholik. Adanya alkohol juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu Acetobacter aceti yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada tape yang diproduksi
Reaksi:
2(C6H10O5)n + nH2O → n C12H22O11
Amilum/pati amilase maltosa
C12H22O11 + H2O → 2 C6H12O6
Maltosa maltase glukosa
C6H12O6 → 2 C2H5OH + CO2
Glukosa alkohol (Anonima, 2009)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan kali ini yaitu dalam proses pembuatan tape di dalamnya berlangsung proses fermentasi yang melibatkan berbagai macam mikroorganisme dan jamur. Fermentasi tape dapat berlangsung selama ±3-4 hari.
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum selanjutnya yaitu diharapkan kepada praktikan untuk lebih memperhatikan bagaimana cara pembuatan tape, agar mahasiswa dapat mengetahuinya dan dapat mengaplikasikannya dalam lingkungan masyarakat sekitarnya.


















DAFTAR PUSTAKA
Ali, Alimuddin. 2005 Mikrobiologi Dasar Jilid I. State University of Makassar Press. Makassar.

Anonima,2009. Ragi Tape. http://syahronie.blogspot.com/2008/05/pembuatan-tape-ketan.html. Diakses pada tanggal 13 November 2009.

Anonimb, 2009. Tape. http://abynoel.wordpress.com/2008/08/15/bioteknologi/. Diakses pada tanggal 13 November 2009.

Michael, J. 2007. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Pres. Jakarta.

2 komentar: